Selasa, 02 Agustus 2016

SEJARAH CURUG PLETUK




LEGENDA SEJARAH CURUG PLETUK

Pada zaman kerajaan Dahulu kala Desa Pesangkalan berupa hamparan hutan luas datar  tak bertebing, pada masa itu dibuatlah tebing-tebing oleh Ratu solo, dengan kesaktianya Ratu Solo membuat tebing-tebing sebagai benteng pertahanan dan ratu solo Mengutus Dewi Kinayung sebagai penunggu salah satu tebing yang sekarang bernama curug Pletuk,pada awal terbentuk desa.desa pesangkalan merupakan masuk wliayah Kabupaten Kebumen karena asal usul penduduk Desa pesangkalan berasal dari kabupaten kebumen. namun pada masa kepemimpinan kepala desa mbah Braja wijaya(mbah esek) dan bupati banjarnegara sumitro kolopaking pada tahun 1930 Desa pesangkalan Di minta oleh ndara kanjeng  menjadi wilayah kabupaten Banjarnegara.

            Pada jaman wali datanglah ke desa pesangkalan kanjeng sunan kali jaga  pada saat itu  masyarakat desa pesangkalan menyebutnya kanjeng sunan lengger  karena beliau cara berdakwahnya melalui seni yang ada pada masyarakat desa, kebetulan kesenian masyarakat desa pesangkalan adalah calung lengger.maksud dan tujuan kanjeng sunan kali jaga adalah untuk meyebarkan agama islam dengan di dampingi tujuh orang santri.seorang santri kaka beradik  yang sakti dan bijaksana santri dari kanjeng sunan kali jaga yang bernama Kyai bramasari dan Kyai empu supa, kemudian di utuslah  untuk  tinggal sementar di bukit yang sekarang di namakan curug mletuk.kyai empu supa merupakan seorang empu (pembuat keris) di atas bukit yang sangat tinggi empu supa sehari-harinya membuat keris

 Suatu ketika empu supa seharian penuh membuat keris tanpa istirahat sedikitpun sampai terbenamnya matahari, badanpun tersa pegal-pegal dan letih tak lama kemudian empu supa istirah untuk tidur.Pagi-pagi empu supa bangun merasakan pegal-pegal dan cape,empu supa berfikir untuk mengobati pegal-pegal dan cape harus di bawa mandi supaya sembuh namun tak ada air sedikitpun.

 Karena di sekeliling tempat tinggal empu supa dan bramasari tak ada air  kemudian di keluarkan kesaktian empu supa untuk mendatangkan air di injakan kaki kananya empu supa sebanyak tiga kali kemudian keluarlah air jadilah kalen, namun empu supa merasa air mengalirnya kurang banyak lalu di injakan lagi kaki kiri empu supa sebanyak tiga kali lagi keluarlah air jadilah kalen lagi, jadilah dua kalen yang di namakan kalen kembar,dari kalen kembar tersebut air mengalir diatas bukit yang tinggi kemudian airnya mengalir terjun ke lembah dengan warna yang sangat putih jernih,Yang di beri nama oleh empu supa CURUG MLETUK yang artinya CURUG( dalam bahasa indonesi Air terjun), MLETUK( berasal dari basa jawa Miline sekang Etuk ) MLETUK (dalam bahasa indonesia mengalir dari sumber mata air).
Setelah menjadi CURUG MLETUK kyai supa mengutus bidadari cantik  sebagai penunggu curug mletuk yang bernama dewi kinayung, yang semakin membuat keramat curug mletuk bidadari cantik yang suka sekali dengan bunga namun bunga kesukaan dewi kinayung  bukan sembarang bunga melainkan logam mulia sejenis emas yang dibentuk bunga.dewi kinaynug juga memiliki burung perkutut dengan sangkar yang terbuat dari emas.Kyai supa dan kyai brahmasari berpesan kepada dwi kinayumg supaya membantu memohonkan kepada alloh SWT siapa saja yang berkunjung ke curug mletuk dengan pasanganya (pacar) akan cepat putus dengan pacarnya apabila bukan jodohnya namun akan cepat menjadi istrinya/suami apabila jodohnya.Selain itu juga siapa saja yang berkunjung ke curug mletuk berdoa memohon kepada alloh SWT agar di naikan pangkat,drajatnya akan di kabulkan.

Kemudian kyai empu supa membuat gapura pintu masuk curug mletuk dengan sebuah batu kembar yang berada di sebelah kanan dan kiri aliran air curug mletuk beliau mengutus macan putih sebagai penunggu pintu masuk curug mletuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar